1. Kimchi
3. Tteokbokki
5. Bibimbap
7. Tangsuyuk
8. Jajangmyeon
9. Jjamppong
10. Hotteok
Cr:
Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku
puisi Tiongkok berjudul Sikyeong (hangul:시경 hanja:詩經). Pada waktu itu, kimchi disebut
"Ji" sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae".
Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi
sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran
seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam
di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia
di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis
dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.
Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia.
Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai
di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke
Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik.
Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai
dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di
Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada
tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai
ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku
resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan
sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai
bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan
200 tahun kemudian). Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli
Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad
ke-19. (sumber:
2. Kimbap / Gimbap
Tidak diketahui asal-muasal gimbap. Ada yang mengatakan
bahwa makanan ini diadaptasikan dari sushi Jepang. Namun, faktanya gimbap
adalah makanan rakyat yang murah dan dibuat dari bahan yang sederhana.
Berdasarkan buku Dongguk Sesigi yang ditulis pada zaman Dinasti Joseon, terdapat
makanan yang dinamakan bokssam (bungkusan keberuntungan) yang dibuat dari nasi
gulung yang dibungkus kim (rumput laut kering). Bokssam adalah makanan ringan
yang dibuat untuk dimakan ketika berpiknik atau sebagai bekal perjalanan. Di
tengah-tengah variasi baru gimbap yang saat ini bermunculan, terdapat gimbap
yang dianggap paling asli di Korea, yaitu Chungmu gimbap yang berasal dari
Chungmu di pesisir selatan Semenanjung Korea. Chungmu gimbap tidak memiliki isi
melainkan hanya berupa nasi gulung rumput laut yang disajikan dengan kimchi dan
cumi-cumi.
Bahan untuk membuat gimbap adalah nasi, daging dan
sayuran. Nasi putih dibumbui garam dan minyak wijen atau minyak perilla. Isinya
pun beragam, mulai dari ikan, daging kepiting, telur, daging iga sapi, kimchi,
keju, tuna dan sebagainya. Sedangkan bahan sayuran adalah ketimun, bayam,
wortel dan danmuji (acar lobak). Setelah semua isi digulung, biasanya diiris
pisau sampai 8 potongan seukuran gigitan.
Tteokbokki adalah penganan Korea berupa tteok dari tepung
beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang
dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat
yang banyak dijual di pojangmacha.
Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana
Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini
berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari,
kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya
jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu,
tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah,
kuning, putih, hitam, dan biru.
4. Gyoza (Madu Goreng) / Dumpling
Dumpling merupakan salah satu jenis dim sum yang banyak
penggemarnya. Makanan ini biasanya umum disajikan ketika bersantap di resto
yang menyajikan dim sum food. Dim sum sendiri adalah istilah dalam bahasa
Kanton yang artinya makanan kecil. Variannya selain dumpling antara lain bak
pau dan kaki ayam dim sum.
Dumpling biasanya terdiri atas daging cincang ditambah
dengan sayur-sayuran yang dibungkus dengan selembar kulit yang terbuat dari
adonan tepung. Jenis dumpling-pun bermacam-macam, misalnya Jiaozi, dumpling ini
berisi daging cincang dan sayuran biasanya dimasak dengan cara direbus dan
memiliki kulit yang tebal.
Potstickers, adalah dumpling yang proses memasaknya
dengan cara pan fried, dumpling dimasak di dalam pan/penggorengan datar
menggunakan air dan minyak hingga air habis sehingga bagian bawah dumpling
menjadi berwarna kecoklatan.
Dumpling udang atau Har Gau, ini merupakan dumpling yang
berisi udang dan rebung, keunikan Har Gau adalah kulit pembungkusnya yang licin
dan mengkilap nyaris transparan. Yang paling umum dikenal adalah Siu Mai alias
siomay. Keunikannya adalah bentuknya yang seperti keranjang mungil, biasanya
terbuat dari daging ayam, ikan atau udang.
Bibimbap adalah masakan Korea
berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging
sapi, telur, dan saus pedas gochujang. Namanya secara harafiah berarti
"nasi campur" yang berasal dari kata 비빔
(campur) dan 밥 (nasi). Sebelum dimakan, nasi
dan lauk diaduk menjadi satu.
Bibimbap memiliki variasi yang
banyak menurut daerahnya di Korea. Kota Jeonju di Jeolla Utara adalah kota asal
variasi bibimbap daerah yang paling terkenal di Korea. "Jeonju
bibimbap" (nasi campur Jeonju) merupakan bibimbap yang berisi lauk pauk
yang paling banyak di Korea.
Terdapat beberapa teori mengenai
asal usul bibimbab, salah satunya ada yang mengatakan bahwa makanan ini dibuat
dari sesaji yang dipersembahkan kepada arwah leluhur. Sehabis melaksanakan
jesa, orang-orang saling berbagi makanan sesaji dan mencampurkannya dalam
mangkuk. Ada pula makanan sejenis yang dinamakan heotjesabap atau "makanan
sehabis jesa". Nasi campur daging sapi yang berasal dari Kota Jinju,
Provinsi Gyeongsang merupakan bibimbap berisi nasi ditambah lauk pauk berupa
sayur dan daging sapi mentah (yuk hoe).[1] Menurut sejarah, nasi campur ini
tercipta pada masa Perang Imjin ketika rakyat setempat harus menyiapkan masakan
yang praktis pada saat-saat genting.
Dolsot bibimbap (돌솥 비빔밥)
merupakan bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah
dipanaskan. Dolsot berarti "mangkuk batu". Panas dari mangkuk batu
akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk.
Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar
terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.
6. Eomukguk / Odeng (Fish Cakes)
Odeng adalah makanan yang paling
sering kita temui di Korea Selatan. Di toko-toko makanan, supermaket, kedai
pinggir jalan, restoran hingga hotel berbintang. Pada dasarnya odeng adalah
ikan yang biasanya direbus dan cara memakannya dengan menggunakan kaldu kuah
panas. Itu kenapa Odeng sangat cocok untuk dimakan pada saat musim dingin tiba
karena bisa menghangatkan tubuh. Biasanya Odeng disajikan dengan menusuk
ikan-ikan itu dalam sebuah tusuk sate. Selain menggunakan kaldu, Odeng juga
bisa dimakan dengan saus, khususnya saus kedelai.
Jika Anda ke Korea, paling tidak
kita akan menemui 3 jenis Odeng. Yang pertama adalah Odeng yang dimakan dengan
menggunakan kaldu. Kaldunya berasal dari racikan lobak, daun bawang dicampur
dengan kepiting dan rumput laut untuk menambah rasa. Di warung-warung tenda
pinggir jalan, Anda bisa makan Odeng dengan kaldu sepuasnya. Biasanya ada yang
makan Odeng tidak dengan kaldu namun dengan sus merah yang pedas. Jenis Odeng
yang kedua adalah Odeng yang disajikan dengan saus mustard dan saus tomat.
Jenis yang ketiga disebut dengan Odeng Tang atau Eomuk Guk. Disini, ikan
disajikan dalam mangkuk kaldu dengan cabai dan bawang serta kedelai. Ya, warna
dan sajian Odeng memang bervarisi tergantung dimana Anda membelinya. Setiap
warung dan restoran di Korea Selatan mempunyai racikan sendiri untuk menambah
rasa lezat pada Odeng. Ada yang menambah sayuran, paprika, daun wijen dan
lain-lain.
Kota yang terkenal dengan Odeng
yang lezat adalah Busan. Disinilah Odeng pertama kali dipopulerkan yakni selama
pendudukan Jepang di Busan. Restoran di Busan yang menjual Odeng adalah Busan’s
Renowned Hoe House. Di tempat ini Anda bisa mencicipi Odeng Tang yang sudah
disajikan sejak tahun 1968. Kaldu Odeng dibuat dari 15 bahan yang berbeda
sehingga memberikan rasa yang berbeda juga. Restoran ini tepatnya berda di
Sujeong-dong, buka dari siang hingga malam dan tutup setiap hari Minggu pada
minggu pertama dan ketiga. Restoran yang kedua adalah Miso Odeng yang juga
terletak di Busan. Meskipun baru dibuka pada tahun 2007, restoran ini memiliki
banyak pelanggan. Ada beberapa pilihan Odeng di restoran ini seperti Odeng
Jamur dan Odeng Cumi-Cumi. Jika Anda ingin mendapatkan pilihan odeng yang
berbeda, datanglah ke Restoran Home Sweet Home di Seoul. Disini Anda akan
diberikan menu lebih dari selusin jenis Odeng
Tangsuyuk (탕수육)
ialah hidangan daging Cina Korea dengan sos manis dan masam. Ia boleh diperbuat
dengan daging babi atau daging lembu.
Tangsuyuk pertama kali dibuat
oleh imigran Cina di bandar pelabuhan Incheon, di mana majoriti populasi etnik
Cina di Korea Selatan tinggal. Ia berasal dari tángcùròu (糖醋肉)
gaya Shandong, memandangkan pendatang Cina kebanyakannya dari Shandong (atau
bahagian Timur, Utara, dan Timur China yang lain) kerana kedekatan dari segi
geografi.
Walaupun aksara Cina bermaksud
"gula" (糖), "cuka" (醋), dan "daging" (肉)
dilafazkan dang, cho, dan yuk dalam bahasa Korea, hidangan itu dipanggil
tangsuyuk, bukan dangchoyuk, kerana perkataan tangsu berasal dari transliterasi
sebutan Cina tángcù [tʰǎŋ.tsʰû], dengan afrikat c, dalam suku kata kedua
dilemahkan ke dalam frikatif s. Suku kata ketiga ròu (肉)
tidak ditransliterasi, memandangkan perkataan Sino-Korea yuk (육;
肉) bermaksud "daging" juga lazim digunakan
dalam nama hidangan Korea. Perkataan tangsuyuk ialah gabungan perkataan
pinjaman yang diterjemahkan tangsu dan Sino-Korea yuk, ia bukan perbendaharaan
kata Sino-Korea yang boleh ditulis dalam hanja. Bagaimanapun, pembentukan
semula suku kata kedua dengan hanja su (수; 水), bermaksud "air", mungkin kerana sosnya
dianggap seperti berkuah.
Jajangmyeon (atau jjajangmyeon)
adalah jenis Masakan Korea yaitu mi saus pasta kacang kedelai hitam.
Jajangmyeon dipengaruhi kuliner Tionghoa, dan orang Tiongkok biasa menyebutnya
Zhajiangmian (炸醬麵). Jajang artinya saus goreng,
dan myeon artinya mi.
Jajangmyeon menggunakan mi tebal
yang terbuat dari tepung gandum. Saus jajangmyeon dibuat dari pasta kacang
kedelai hitam yang disebut chunjang (hangul: 춘장;
hanja: 春醬) yang ditambahkan dengan bawang
merah cincang, zucchini dan daging merah atau makanan laut. Ketika memasak saus
biasanya ditambahkan cornstarch (sejenis pati yang terbuat dari tepung jagung)
agar saus jadi kental. Pasta kacang kedelai (chunjang) dibuat dari kedelai yang
dipanggang (dibakar). Oleh karena itu, jajang mengandung arti saus yang
digoreng walau sebenarnya saus dimasak dengan cara direbus.
Jajangmyeon memiliki variasi yang
lain seperti ganjajangmyeon (간자장면) atau jajangmyeon yang disajikan dengan mi yang
sausnya terpisah (tidak dicampur). Variasi lainnya adalah samseon jajangmyeon (삼선자장면) yang menggunakan sausnya dengan campuran makanan
laut seperti teripang, cumi-cumi dan udang, tetapi tidak pernah menggunakan
ikan. Sedangkan Samseon ganjajangmyeon(삼선간자장면)
komposisinya terdiri dari mi dengan saus yang berisikan makanan laut tetapi
juga tidak dicampurkan dengan mienya.
Dalam kebiasaan sehari-hari orang
Korea tidak menyebutkan kata myeon, mereka hanya menyebutkan kependekannya saja
seperti jajang, ganjajang, samseon jajang atau samseon ganjajang. Jenis makanan
lain yang menggunakan saus jajang adalah jajangbap yang terdiri dari saus
jajang yang disajikan dengan nasi. Biasanya orang Korea mencampurkannya dengan
nasi goreng yang disebut bokeumbap. Sebagai makanan tambahan disajikan juga
danmuji (lobak cina).
Jajangmyeon sebenarnya berasal
dari kuliner Tionghoa (wilayah Beijing) yaitu zhajiangmian, tetapi memiliki
rasa yang berbeda dengan jajangmyeon dari Korea. Di Beijing, jajangmyeon asli
disajikan dengan saus yang beraneka macam dengan lebih memakai daging babi
dibanding variasi dari Korea yang menggunakan banyak isi dari makanan laut.
Jajangmyeon dan zhajiangmian juga memiliki komposisi saus yang hampir sama,
namun saus jajangmyeon lebih kental dan hitam.
Jjamppong adalah sebuah mi kuah
pedas Korea yang dicampur dengan makanan laut dan gochugaru (bubuk lada merah).
Sebuah bentuk dari jjamppong juga merupakan kekhasan Tionghoa lokal di kota
pelabuhan Jepang Nagasaki (lihat Champon). Mi tersebut terbuat dari tepung
gandum.
Hadalah panekuk berisi pasta
kacang, dijual sebagai makanan jajanan Korea Selatan. Kue ini digoreng dengan
minyak yang cukup banyak, enak dimakan sewaktu masih hangat sehingga populer
sebagai kudapan sewaktu musim dingin.
Kue ini harganya relatif murah,
bentuknya bulat dan tebal seperti panekuk dan diisi dengan pasta kacang manis.
Nama ho-tteok berasal dari kata ho (胡; suku bangsa di Cina
Barat/Utara) dan tteok. Kue ini dikenal di Korea pada akhir abad ke-19 setelah
diciptakan oleh pedagang Cina yang menetap di Korea. Tidak seperti panekuk Cina
yang umumnya diisi daging, hotteok diisi kacang manis untuk menyesuaikan dengan
selera orang Korea.
Adonan dibuat dari campuran
tepung terigu dan tepung beras ketan yang diecerkan dengan air, ditambah gula,
susu, dan ragi. Setelah dibiarkan beberapa jam, adonan naik hingga bisa dibuat
bola-bola sebesar kepalan tangan. Adonan cukup liat sehingga bisa diisi dengan
pasta manis yang dibuat dari campuran gula cokelat, madu, gilingan kacang
tanah, dan aroma kayu manis. Adonan setelah diisi, digoreng di atas wajan datar
dan ditekan-tekan agar sedikit pipih dengan alat penekan hotteok berbentuk bundar
dari baja tahan karat.
Tepung hotteok siap pakai dalam
kemasan plastik juga dijual di Korea Selatan. Di dalam kemasan juga disertakan
gula cokelat dan kacang cincang atau wijen. Ada berbagai variasi hotteok,
ada hotteok yang mencampurkan tepung jagung atau teh hijau ke dalam adonan, ada
pula hotteok yang tidak digoreng, melainkan dipanggang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi)
https://id.wikipedia.org/wiki/Gimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Tteokbokki
https://id.wikipedia.org/wiki/Dumpling
https://id.wikipedia.org/wiki/Bibimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Odeng
https://ms.wikipedia.org/wiki/Tangsuyuk
https://id.wikipedia.org/wiki/Jajangmyeon
https://id.wikipedia.org/wiki/Jjamppong
https://id.wikipedia.org/wiki/Hotteok
https://id.wikipedia.org/wiki/Gimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Tteokbokki
https://id.wikipedia.org/wiki/Dumpling
https://id.wikipedia.org/wiki/Bibimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Odeng
https://ms.wikipedia.org/wiki/Tangsuyuk
https://id.wikipedia.org/wiki/Jajangmyeon
https://id.wikipedia.org/wiki/Jjamppong
https://id.wikipedia.org/wiki/Hotteok
Comments
Post a Comment