Skip to main content

Week 3: Food Terminologi

1. Kimchi
Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku puisi Tiongkok berjudul Sikyeong (hangul:시경 hanja:詩經). Pada waktu itu, kimchi disebut "Ji" sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae".

Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.

Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.

Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian). Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19. (sumber:



2. Kimbap / Gimbap

Tidak diketahui asal-muasal gimbap. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini diadaptasikan dari sushi Jepang. Namun, faktanya gimbap adalah makanan rakyat yang murah dan dibuat dari bahan yang sederhana. Berdasarkan buku Dongguk Sesigi yang ditulis pada zaman Dinasti Joseon, terdapat makanan yang dinamakan bokssam (bungkusan keberuntungan) yang dibuat dari nasi gulung yang dibungkus kim (rumput laut kering). Bokssam adalah makanan ringan yang dibuat untuk dimakan ketika berpiknik atau sebagai bekal perjalanan. Di tengah-tengah variasi baru gimbap yang saat ini bermunculan, terdapat gimbap yang dianggap paling asli di Korea, yaitu Chungmu gimbap yang berasal dari Chungmu di pesisir selatan Semenanjung Korea. Chungmu gimbap tidak memiliki isi melainkan hanya berupa nasi gulung rumput laut yang disajikan dengan kimchi dan cumi-cumi.


Bahan untuk membuat gimbap adalah nasi, daging dan sayuran. Nasi putih dibumbui garam dan minyak wijen atau minyak perilla. Isinya pun beragam, mulai dari ikan, daging kepiting, telur, daging iga sapi, kimchi, keju, tuna dan sebagainya. Sedangkan bahan sayuran adalah ketimun, bayam, wortel dan danmuji (acar lobak). Setelah semua isi digulung, biasanya diiris pisau sampai 8 potongan seukuran gigitan.



3. Tteokbokki


Tteokbokki adalah penganan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat yang banyak dijual di pojangmacha.


Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.




4. Gyoza (Madu Goreng) / Dumpling

Dumpling merupakan salah satu jenis dim sum yang banyak penggemarnya. Makanan ini biasanya umum disajikan ketika bersantap di resto yang menyajikan dim sum food. Dim sum sendiri adalah istilah dalam bahasa Kanton yang artinya makanan kecil. Variannya selain dumpling antara lain bak pau dan kaki ayam dim sum.

Dumpling biasanya terdiri atas daging cincang ditambah dengan sayur-sayuran yang dibungkus dengan selembar kulit yang terbuat dari adonan tepung. Jenis dumpling-pun bermacam-macam, misalnya Jiaozi, dumpling ini berisi daging cincang dan sayuran biasanya dimasak dengan cara direbus dan memiliki kulit yang tebal.

Potstickers, adalah dumpling yang proses memasaknya dengan cara pan fried, dumpling dimasak di dalam pan/penggorengan datar menggunakan air dan minyak hingga air habis sehingga bagian bawah dumpling menjadi berwarna kecoklatan.


Dumpling udang atau Har Gau, ini merupakan dumpling yang berisi udang dan rebung, keunikan Har Gau adalah kulit pembungkusnya yang licin dan mengkilap nyaris transparan. Yang paling umum dikenal adalah Siu Mai alias siomay. Keunikannya adalah bentuknya yang seperti keranjang mungil, biasanya terbuat dari daging ayam, ikan atau udang.





5. Bibimbap


Bibimbap adalah masakan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang. Namanya secara harafiah berarti "nasi campur" yang berasal dari kata 비빔 (campur) dan (nasi). Sebelum dimakan, nasi dan lauk diaduk menjadi satu.

Bibimbap memiliki variasi yang banyak menurut daerahnya di Korea. Kota Jeonju di Jeolla Utara adalah kota asal variasi bibimbap daerah yang paling terkenal di Korea. "Jeonju bibimbap" (nasi campur Jeonju) merupakan bibimbap yang berisi lauk pauk yang paling banyak di Korea.

Terdapat beberapa teori mengenai asal usul bibimbab, salah satunya ada yang mengatakan bahwa makanan ini dibuat dari sesaji yang dipersembahkan kepada arwah leluhur. Sehabis melaksanakan jesa, orang-orang saling berbagi makanan sesaji dan mencampurkannya dalam mangkuk. Ada pula makanan sejenis yang dinamakan heotjesabap atau "makanan sehabis jesa". Nasi campur daging sapi yang berasal dari Kota Jinju, Provinsi Gyeongsang merupakan bibimbap berisi nasi ditambah lauk pauk berupa sayur dan daging sapi mentah (yuk hoe).[1] Menurut sejarah, nasi campur ini tercipta pada masa Perang Imjin ketika rakyat setempat harus menyiapkan masakan yang praktis pada saat-saat genting.


Dolsot bibimbap (돌솥 비빔밥) merupakan bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan. Dolsot berarti "mangkuk batu". Panas dari mangkuk batu akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk. Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.



6. Eomukguk / Odeng (Fish Cakes)


Odeng adalah makanan yang paling sering kita temui di Korea Selatan. Di toko-toko makanan, supermaket, kedai pinggir jalan, restoran hingga hotel berbintang. Pada dasarnya odeng adalah ikan yang biasanya direbus dan cara memakannya dengan menggunakan kaldu kuah panas. Itu kenapa Odeng sangat cocok untuk dimakan pada saat musim dingin tiba karena bisa menghangatkan tubuh. Biasanya Odeng disajikan dengan menusuk ikan-ikan itu dalam sebuah tusuk sate. Selain menggunakan kaldu, Odeng juga bisa dimakan dengan saus, khususnya saus kedelai.

Jika Anda ke Korea, paling tidak kita akan menemui 3 jenis Odeng. Yang pertama adalah Odeng yang dimakan dengan menggunakan kaldu. Kaldunya berasal dari racikan lobak, daun bawang dicampur dengan kepiting dan rumput laut untuk menambah rasa. Di warung-warung tenda pinggir jalan, Anda bisa makan Odeng dengan kaldu sepuasnya. Biasanya ada yang makan Odeng tidak dengan kaldu namun dengan sus merah yang pedas. Jenis Odeng yang kedua adalah Odeng yang disajikan dengan saus mustard dan saus tomat. Jenis yang ketiga disebut dengan Odeng Tang atau Eomuk Guk. Disini, ikan disajikan dalam mangkuk kaldu dengan cabai dan bawang serta kedelai. Ya, warna dan sajian Odeng memang bervarisi tergantung dimana Anda membelinya. Setiap warung dan restoran di Korea Selatan mempunyai racikan sendiri untuk menambah rasa lezat pada Odeng. Ada yang menambah sayuran, paprika, daun wijen dan lain-lain.


Kota yang terkenal dengan Odeng yang lezat adalah Busan. Disinilah Odeng pertama kali dipopulerkan yakni selama pendudukan Jepang di Busan. Restoran di Busan yang menjual Odeng adalah Busan’s Renowned Hoe House. Di tempat ini Anda bisa mencicipi Odeng Tang yang sudah disajikan sejak tahun 1968. Kaldu Odeng dibuat dari 15 bahan yang berbeda sehingga memberikan rasa yang berbeda juga. Restoran ini tepatnya berda di Sujeong-dong, buka dari siang hingga malam dan tutup setiap hari Minggu pada minggu pertama dan ketiga. Restoran yang kedua adalah Miso Odeng yang juga terletak di Busan. Meskipun baru dibuka pada tahun 2007, restoran ini memiliki banyak pelanggan. Ada beberapa pilihan Odeng di restoran ini seperti Odeng Jamur dan Odeng Cumi-Cumi. Jika Anda ingin mendapatkan pilihan odeng yang berbeda, datanglah ke Restoran Home Sweet Home di Seoul. Disini Anda akan diberikan menu lebih dari selusin jenis Odeng





7. Tangsuyuk


Tangsuyuk (탕수육) ialah hidangan daging Cina Korea dengan sos manis dan masam. Ia boleh diperbuat dengan daging babi atau daging lembu.

Tangsuyuk pertama kali dibuat oleh imigran Cina di bandar pelabuhan Incheon, di mana majoriti populasi etnik Cina di Korea Selatan tinggal. Ia berasal dari tángcùròu (糖醋肉) gaya Shandong, memandangkan pendatang Cina kebanyakannya dari Shandong (atau bahagian Timur, Utara, dan Timur China yang lain) kerana kedekatan dari segi geografi.


Walaupun aksara Cina bermaksud "gula" (), "cuka" (), dan "daging" () dilafazkan dang, cho, dan yuk dalam bahasa Korea, hidangan itu dipanggil tangsuyuk, bukan dangchoyuk, kerana perkataan tangsu berasal dari transliterasi sebutan Cina tángcù [tʰǎŋ.tsʰû], dengan afrikat c, dalam suku kata kedua dilemahkan ke dalam frikatif s. Suku kata ketiga ròu () tidak ditransliterasi, memandangkan perkataan Sino-Korea yuk (; ) bermaksud "daging" juga lazim digunakan dalam nama hidangan Korea. Perkataan tangsuyuk ialah gabungan perkataan pinjaman yang diterjemahkan tangsu dan Sino-Korea yuk, ia bukan perbendaharaan kata Sino-Korea yang boleh ditulis dalam hanja. Bagaimanapun, pembentukan semula suku kata kedua dengan hanja su (; ), bermaksud "air", mungkin kerana sosnya dianggap seperti berkuah.





8. Jajangmyeon


Jajangmyeon (atau jjajangmyeon) adalah jenis Masakan Korea yaitu mi saus pasta kacang kedelai hitam. Jajangmyeon dipengaruhi kuliner Tionghoa, dan orang Tiongkok biasa menyebutnya Zhajiangmian (炸醬麵). Jajang artinya saus goreng, dan myeon artinya mi.

Jajangmyeon menggunakan mi tebal yang terbuat dari tepung gandum. Saus jajangmyeon dibuat dari pasta kacang kedelai hitam yang disebut chunjang (hangul: 춘장; hanja: 春醬) yang ditambahkan dengan bawang merah cincang, zucchini dan daging merah atau makanan laut. Ketika memasak saus biasanya ditambahkan cornstarch (sejenis pati yang terbuat dari tepung jagung) agar saus jadi kental. Pasta kacang kedelai (chunjang) dibuat dari kedelai yang dipanggang (dibakar). Oleh karena itu, jajang mengandung arti saus yang digoreng walau sebenarnya saus dimasak dengan cara direbus.

Jajangmyeon memiliki variasi yang lain seperti ganjajangmyeon (간자장면) atau jajangmyeon yang disajikan dengan mi yang sausnya terpisah (tidak dicampur). Variasi lainnya adalah samseon jajangmyeon (삼선자장면) yang menggunakan sausnya dengan campuran makanan laut seperti teripang, cumi-cumi dan udang, tetapi tidak pernah menggunakan ikan. Sedangkan Samseon ganjajangmyeon(삼선간자장면) komposisinya terdiri dari mi dengan saus yang berisikan makanan laut tetapi juga tidak dicampurkan dengan mienya.

Dalam kebiasaan sehari-hari orang Korea tidak menyebutkan kata myeon, mereka hanya menyebutkan kependekannya saja seperti jajang, ganjajang, samseon jajang atau samseon ganjajang. Jenis makanan lain yang menggunakan saus jajang adalah jajangbap yang terdiri dari saus jajang yang disajikan dengan nasi. Biasanya orang Korea mencampurkannya dengan nasi goreng yang disebut bokeumbap. Sebagai makanan tambahan disajikan juga danmuji (lobak cina).


Jajangmyeon sebenarnya berasal dari kuliner Tionghoa (wilayah Beijing) yaitu zhajiangmian, tetapi memiliki rasa yang berbeda dengan jajangmyeon dari Korea. Di Beijing, jajangmyeon asli disajikan dengan saus yang beraneka macam dengan lebih memakai daging babi dibanding variasi dari Korea yang menggunakan banyak isi dari makanan laut. Jajangmyeon dan zhajiangmian juga memiliki komposisi saus yang hampir sama, namun saus jajangmyeon lebih kental dan hitam.



9. Jjamppong


Jjamppong adalah sebuah mi kuah pedas Korea yang dicampur dengan makanan laut dan gochugaru (bubuk lada merah). Sebuah bentuk dari jjamppong juga merupakan kekhasan Tionghoa lokal di kota pelabuhan Jepang Nagasaki (lihat Champon). Mi tersebut terbuat dari tepung gandum.



10. Hotteok


Hadalah panekuk berisi pasta kacang, dijual sebagai makanan jajanan Korea Selatan. Kue ini digoreng dengan minyak yang cukup banyak, enak dimakan sewaktu masih hangat sehingga populer sebagai kudapan sewaktu musim dingin.

Kue ini harganya relatif murah, bentuknya bulat dan tebal seperti panekuk dan diisi dengan pasta kacang manis. Nama ho-tteok berasal dari kata ho (; suku bangsa di Cina Barat/Utara) dan tteok. Kue ini dikenal di Korea pada akhir abad ke-19 setelah diciptakan oleh pedagang Cina yang menetap di Korea. Tidak seperti panekuk Cina yang umumnya diisi daging, hotteok diisi kacang manis untuk menyesuaikan dengan selera orang Korea.

Adonan dibuat dari campuran tepung terigu dan tepung beras ketan yang diecerkan dengan air, ditambah gula, susu, dan ragi. Setelah dibiarkan beberapa jam, adonan naik hingga bisa dibuat bola-bola sebesar kepalan tangan. Adonan cukup liat sehingga bisa diisi dengan pasta manis yang dibuat dari campuran gula cokelat, madu, gilingan kacang tanah, dan aroma kayu manis. Adonan setelah diisi, digoreng di atas wajan datar dan ditekan-tekan agar sedikit pipih dengan alat penekan hotteok berbentuk bundar dari baja tahan karat.


Tepung hotteok siap pakai dalam kemasan plastik juga dijual di Korea Selatan. Di dalam kemasan juga disertakan gula cokelat dan kacang cincang atau wijen. Ada berbagai variasi hotteok, ada hotteok yang mencampurkan tepung jagung atau teh hijau ke dalam adonan, ada pula hotteok yang tidak digoreng, melainkan dipanggang.











Cr:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi)
https://id.wikipedia.org/wiki/Gimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Tteokbokki
https://id.wikipedia.org/wiki/Dumpling
https://id.wikipedia.org/wiki/Bibimbap
https://id.wikipedia.org/wiki/Odeng
https://ms.wikipedia.org/wiki/Tangsuyuk
https://id.wikipedia.org/wiki/Jajangmyeon
https://id.wikipedia.org/wiki/Jjamppong
https://id.wikipedia.org/wiki/Hotteok

Comments

Popular posts from this blog

Others 3: Pie Dough, & Sugar Dough

PIE DOUGH AND SUGAR DOUGH Pie Dough Pie adalah makanan yang terdiri dari kulit kue kering dan isi yang beraneka ragam. Isi pie dapat berupa buah, daging, ikan, sayur, keju, coklat, kustar, kacang, dan lain-lain. Pie yang berisi buah biasanya berupa cairan kental yang dimaniskan mirip selai atau dipotong-potong dadu lalu dipanggang bersamaan dengan kulit pie. Pie buah biasanya disajikan dengan es krim, disebut à la mode. Pie daging Australia dianggap sebagai makanan nasional Australia, berisi daging sapi dan kuah kental (gravy). Di Indonesia, terkenal pie susu (pastei susu) yang berasal dari Bali. Ciri-ciri yang membuat pie berbeda dengan kue lainnya, antara lain: Pie pasti memiliki kulit yang terbuat dari tepung terigu protein rendah, butter, garam, dan air. Pie dipanggang dalam proses pembuatannya, pie tidak digoreng, ataupun direbus dan dikukus. Kulit pie yang dipanggang tersebut diletakkan/dicetak di sebuah wadah yang biasanya berbentuk bundar atau persegi panjang. W

Week 22: Describes Some Ingredients

1. ARUGULA  naturalfoodseries.com Arugula merupakan tanaman sayur berdaun yang sering digunakan sebagai salah satu bahan campuran salad, pizza dan makanan Italia lainnya. Tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Namun mengikuti banyaknya permintaan, terutama dari para pegiat hidup sehat dan pecinta bahan pangan organik, daun arugula mulai dibudidayakan di Indonesia. Daun Arugula merupakan tanaman dari famili  cruciferous  yang juga terkenal dengan julukan  nutritional powerhouses . Tanaman daun ini dikenal kaya akan kandungan serat dan antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas. Selain itu, arugula juga terbukti mengandung protein kompleks yang disebut  glucosinolates , bermanfaat mencegah proses penyebaran sel kanker induk ke jaringan-jaringan tubuh. Sejarah Tumbuhan Aragula  Tanaman arugula berasal dari wilayah Mediterania, Maroko dan Portugal di barat, hingga Suriah, Lebanon, dan Turki di timur. Tanaman ini, dikutip dari  bwqual