Cinnamon (Kayu Manis)
https://i0.wp.com/www.healthline.com/hlcmsresource/images/AN_images/health-benefits-cinnamon-1296x728.jpg?w=1155&h=1528 |
"Kayu Manis" (Cinnamon)
dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun,
sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa
sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas
berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka
(Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih
menyembunyikan asal-usul tanaman ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM,
Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk
membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu
Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin
(Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum
vulgaris L.).
Pada sekitar tahun 40 sesudah
Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah
angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu.
Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke
Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu
Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut
disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat
semakin ramai.
Dengan semakin ramainya
perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau
sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan
religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin
meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung
oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan
berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang
penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi memperdagangkan
rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam
menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun
641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat
berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis
berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha
menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656,
perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa
Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda
dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa.
Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat
masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai
perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi
perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC
sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu Manis" yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya
diusahakan penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk
perkebunan di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan
"Kayu Manis" diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu
Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa
tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil.
Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap
terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum
bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis
kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang
berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari
Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur
berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari
Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan
tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi.
Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum.
Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan
Cinnamomum cassia dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu
Manis" di dunia Barat hanya
mengenal kedua jenis "Kayu Manis"
tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada
jenis "Kayu Manis" lain, yaitu
Cinnamomum burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum
zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli
Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat.
Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan
nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis" tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit
"Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas
"Kayu Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni,
Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum.
Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni.
Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina,
tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera
Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali,
Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman
Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman
ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan
maupun tanaman pagar.
(Sumber:
"Kayu Manis" - Budi Daya & Pengolahan, Oleh: Rismunandar dan
Farry B. Paimin)
GIZI KAYU MANIS
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
per porsi
Kilojoule: 1092 kj
Kalori: 261 kkal
Lemak: 3,19 g
Lemak Jenuh: 0,65 g
Lemak tak Jenuh Ganda: 0,53 g
Lemak tak Jenuh Tunggal: 0,48 g
Kolesterol: 0 mg
Protein: 3,89 g
Karbohidrat: 79,85 g
Serat: 54,3 g
Gula: 2,17 g
Sodium: 26 mg
Kalium: 431 mg
(Untuk /100 gr)
FUNGSI KAYU MANIS:
1. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan
yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses
pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien
diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat
gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien
diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit
jantung pada pasien diabetes
2. Anti infeksi
Kayu manis memiliki komponen anti
infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif
menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag, dan berbagai
jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.
3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui
bisa meningkatkan aktivitas otak. whfoods.com juga menjelaskan bahwa bau kayu
manis bisa meningkatkan proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal
berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan bekerja pada program komputer.
4. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan
yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses
pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien
diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat
gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien
diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit
jantung pada pasien diabetes.
5. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium,
serat, dan banyak mineral seperti mangan. Untuk itu, kayu manis sangat cocok
untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari penyakit jantung. Kayu
manis juga bisa menurunkan kolesterol. Kalsium dan serat pada kayu manis juga
membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya
itu, serat pada kayu manis juga bisa mengobati konstipasI.
6. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Penelitian di University of Texas
menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak
hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan
kanker.
7. Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan
pada pengobatan tradisional China pada orang yang terkena demam atau influenza.
Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan
nyaman.
8. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang
dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Berdasarkan
whfoods.com, kayu manis mengeluarkan asam lemak anti-peradangan yang disebut
arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.
9. Meringankan sakit pada penderita rematik
Kayu manis dapat mengurangi rasa
sakit yang disebabkan oleh rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di
Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi
sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas,
inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
10. Obat serbaguna
Kayu manis dapat dijadikan
pengawet makanan yang alami, selain itu juga mengandung serat, kalsium, zat
besi, dan mangan yang terbukti efektif mengurangi nyeri saat haid atau
melahirkan. Kayu manis memiliki kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde
yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon progesteron, dan
mengurangi hormon testosteron pada wanita.
Cr:
https://sarukaculinary.blogspot.com/2019/03/kayu-manis.html
Comments
Post a Comment