1. Mangga
DAUN
Daun tanaman ini memiliki sistem pertulangan yang menyirip, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun.
BUNGA
Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan 5, kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus, mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm.
Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai.
Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
BUAH dan BIJI
Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan, terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera,
yang terdiri dari 35-40 anggota dan suku Anacardiaceae. Pohon mangga
termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.
Nama "mangga" berasal dari bahasa Malayalam maanga. Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Berasal
dari daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah
menyebar ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang
silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).
Sejarah
Buah
mangga diperkirakan berasal dari India sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM.
Sejarah mencatat, mangga pertama kali ditemukan oleh Alexander Agung di
Lembah Indus India. Seiring perkembangan zaman, buah ini menyebar hampir
ke seluruh belahan dunia, melalui para pedagang India yang berkelana ke
timur sampai ke Semenanjung Malaysia. Pada 1400 dan 1450, buah ini
mulai ditanam di Kepulauan Sulu dan Mindanau, Filipina, di Pulau Lizon
sekitar 1600, dan di Kepulauan Maluku pada 1665.
Penyebaran
mangga di negara barat baru terjadi pada abad pertengahan, yaitu pada
pertengahan abad ke-18 di Lisabon dan Brasil oleh bangsa Portugis. Lalu,
sekitar abad ke-19 diperkirakan bangsa Portugis membawa tanaman mangga
dari India ke Afrika Timur sampai akhirnya menyebar hingga Somali
(Afrika Barat) dan Kepulauan Canari. Selanjutnya penyebaran buah ini
tercatat di beberapa negara barat, yakni Mexico pada 1779. Bibit mangga
ditanam untuk pertama kali oleh orang Spayol yang membawa bibit mangga
dari Filipina. Sementara itu, di Itali bagian selatan untuk pertama
kalinya mangga baru masuk pada 1870 diikuti oleh Inggris pada 1890 yang
pertama kali menanamnya di rumah kaca.
Di
Amerika Serikat, buah ini pertama kali ditanam di Florida, yaitu pada
1833. Bibit mangga yang ditanam berasal dari Mexico. Selanjutnya pada
1885, AS mendatangkan bibit mangga okulasi dari India, tetapi semuanya
mati. Sebanyak 35 bibit pohon mangga sambung lengkung kembali
didatangkan, dan akhirnya semua tanaman berhasil ditanam. Hingga saat
ini, Florida dikenal sebagai salah satu produsen mangga dengan daerah
pemasaran Florida dan California.
Sementara
itu, ahli botani, Rumphius mengatakan bahwa penyebaran mangga di Asia
baru terjadi beberapa abad. Di Indonesia sendiri mangga memiliki banyak
nama lain yang berbeda di setiap daerah, seperti mamplam (Aceh), pao
(Makasar), amplem (Bali), ampelam (Banjarmasin), dan masih banyak
lainnya.
Kandungan Gizi
Nilai
Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal),
Karbohidrat 17,00 g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g,
Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg (4%), Beta-karoten 445 mg (4%),
Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%),
Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%),
Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg
(46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg (2%),
Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase
yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa
Manfaat Buah Mangga
1. Mencegah jerawat
Manfaat
buah mangga yang pertama adalah dapat mencehah jerawat. Mengoleskan
bulir mangga pada kulit akan membantu membersihkan pori-pori serta
mencegah terjadinya masalah komedo dan jerawat. Ekstrak mangga akan
membantu menjaga agar kulit Anda sehat dengan membersihkan semua bakteri
yang ada pada kulit.
Selain itu, mango butter merupakan
pelembap yang baik untuk kulit sensitif. Mango butter bermanfaat bagi
mereka yang memiliki kulit berminyak dengan melarutkan kelebihan minyak
serta menyembuhkan bekas luka serta menutrisi kulit Anda.
2. Menyehatkan kulit
Buah
mangga memiliki nilai nutrisi yang sangat tinggi karena kaya vitamin,
mineral, hingga antioksidan. Anda akan menemukan vitamin C, A, B6, E, K,
beta-karoten, magnesium, dan banyak lagi yang selain menjaga kesehatan
tubuh juga akan mendorong kesehatan kulit Anda.
3. Meredakan inflamasi pada kulit
Mangiferin
yang ditemukan pada biji dan kulit buah mangga merupakan antioksidan
yang sangat kuat. Antioksidan ini membantu meredakan peradangan akibat
jerawat dan kondisi peradangan kulit lainnya.
4. Mendorong terbentuknya kolagen
Vitamin
A dan C membantu menjaga sistem imun tubuh dengan menghasilkan protein
kolagen. Protein kolagen adalah rantai asam amino yang membangun
jaringan ikat tubuh.
5. AHA menghilangkan sel kulit mati
Alpha hydroxy acid atau
AHA pada mangga juga merupakan eksfoliator kimia alami yang baik untuk
kulit Anda. Bahan ini akan membantu menghilangkan kulit yang kusam dan
kering serta membuatnya menjadi lebih segar dan sehat.
Karakteristik Mangga
Pohon
mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang
mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk
tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter
sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah
kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang)
yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga
berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa
mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak
akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30–60 cm.
Daun
tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai
daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada
sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya
3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga
tampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai
daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 ×
8–40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal
melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30
tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
- Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
- Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
- Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
- Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun
yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan;
yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas
menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau
muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.
Bunga
Berumah satu (monoecious), bunga mangga
merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di
ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga
yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk
ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap
cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada
kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang
terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga
bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek
dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai
1000-6000.
Buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa)
yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah
bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong),
bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung
buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada
bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian
perut.
Kulit
buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau
kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga,
kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan
banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng
memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini
terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang
poliembrional.
2. APEL
Apel adalah
jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon[ buah apel.
Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap
dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit
buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa
biji di dalamnya.
Orang
mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di
banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama
ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan
apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan
banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus
apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
Sejarah
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian buah-buahannya
diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun. Iskandar
Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada
tahun 300 SM. Apel musim
dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan dalam suhu yang
sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting
di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika
Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.
Apel
dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17. Pada
abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk memacu
pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang dipelopori
oleh spesies apel. Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam
bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual sendiri.
Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus berkembang
berhasil menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.
Manfaat Apel
1. Mencegah kanker
Warna
merah yang mendominasi sebagian besar jenis apel ternyata bukan tanpa
manfaat. Warna merah ini disebabkan adanya antosianin,
sejenis fitonutrien (senyawa kimia unik yang hanya terdapat pada
tumbuhan) yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Antosianin
memiliki sifat antiradang dan antikanker. Beberapa studi yang sudah
dilakukan dengan hewan menunjukkan bahwa fitonutrien dalam apel dapat
membantu melindungi tubuh dari kanker paru dan kanker usus. Salah satu
flavonol yang ditemukan di apel juga dapat mencegah dan mengurangi
risiko terjadinya kanker pankreas.
Studi
lainnya, yang diterbitkan dalam jurnal akademik Annals of
Oncology menemukan bahwa rutin mengonsumsi 1 buah apel atau lebih setiap
hari dapat menurunkan risiko terkena kanker kanker kolorekteral
sebanyak 20 persen dan kanker payudara sebesar 18 persen. Meski begitu,
masih dibutuhkan banyak penelitian lainnya untuk memastikan manfaat buah
apel dalam melawan sel kanker.
Antosianin
juga berperan dalam menjaga kesehatan penglihatan dan membantu mencegah
penurunan fungsi saraf yang disebabkan oleh usia tua.
2. Mengendalikan gula darah
Satu
apel matang ukuran sedang mengandung sekitar 4 gram serat, atau sekitar
17 persen dari asupan harian serat yang direkomendasikan. Serat yang
terkandung dalam apel ada yang bersifat tidak larut dan larut.
Serat
larut yang disebut pektin dalam buah apel dikaitan dengan banyak
manfaat kesehatan untuk tubuh. Salah satunya adalah membantu
mengendalikan kadar gula dalam darah. Hal ini karena pektin bekerja sama
dengan komponen fitonutrien dalam apel untuk mengontrol kadar lemak
serta kadar gula dalam darah.
Makanan
yang tinggi serat juga cenderung lebih mengenyangkan sehingga dapat
membantu menurunkan berat badan. Memiliki pencernaan yang sehat, kadar
lemak dan gula darah yang terkontrol, serta berat badan yang ideal dapat
mengurangi risiko Anda mengidap penyakit degeneratif di kemudian hari.
3. Menangkal radikal bebas
Antioksidan berperan
penting dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama karena fungsinya untuk
menangkal efek buruk radikal bebas. Kita bisa mendapat radikal bebas
dari sisa metabolisme dalam tubuh dan juga dari berbagai polutan yang
terdapat dalam makanan, udara, bahkan sinar matahari.
Radikal
bebas sendiri berbentuk dari molekul yang jumlah elektronnya tidak
stabil sehingga bersifat sangat reaktif dan merusak sel sehat di
sekitarnya. Sel-sel sehat yang dipengaruhi oleh radikal bebas akan
menghancurkan dirinya sendiri sehingga memicu terjadinya
penyakit-penyakit yang berbahaya bagi tubuh.
Nah,
di sinilah peran antioksidan dibutuhkan. Antioksidan berfungsi sebagai
pendonor elektron untuk menetralkan sifat reaktif dari radikal bebas
sehingga mencegah rusaknya sel.
Menurut
penelitian yang dilakukan di Food Science and Toxicology Department
Ithaca New York, antioksidan yang terdapat dalam satu buah apel setara
dengan antioksidan yang terdapat dalam 1500 mg vitamin C. Makanlah apel
bersama kulitnya, karena kebanyakan antioksidan yang terdapat pada apel
berada di kulitnya.
4. Mengandung banyak vitamin baik
Apel
kaya akan kandungan vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B1. Satu buah
apel berukuran sedang (kira-kira 180 gram) mengandung 8,4 mg vitamin C.
Vitamin
C membantu sintesis kolagen, suatu komponen penting yang terdapat dalam
tendon, ligamen, pembuluh darah, hingga kulit. Selain itu, vitamin C
berfungsi untuk memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak, terutama
jaringan tulang dan gigi. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan
yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas.
Sementara
vitamin B6 dalam tubuh berfungsi untuk membantu tubuh membentuk
neurotransmiter, senyawa yang bertugas menyampaikan sinyal antar saraf.
Vitamin B6 juga dibutuhkan untuk pembentukan hormon serotonin dan
norepinefrin. Kedua hormon ini berperan dalam menjaga jam biologi tubuh.
Tanpa vitamin B6, tubuh kita akan kesulitan menyerap vitamin B12
sehingga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sel imun dan
sel darah merah dengan baik.
Terakhir,
vitamin B1 atau disebut juga tiamin, dikenal sebagai vitamin anti stres
karena fungsinya yang dapat memaksimalkan kerja sistem imun dan
meningkatkan fungsi tubuh dalam hal mengatasi stres. Vitamin B1 juga
berperan dalam suatu reaksi metabolik dan membantu tubuh memproduksi
ATP, yaitu sumber energi bagi tubuh.
Karakteristik
- Bentuk buah agak bulat dengan sedikit lekukan di bagian ujung
- Warna kulit buah hijau kekuningan
- Daging buah keras namun bertekstur halus
- Aroma buah yang kuat
3. CERI
Ceri (Prunus subg. Cerasus) adalah subgenus tumbuhan dari Prunus, dengan ciri-ciri memiliki bunga corymbs kecil
majemuk (tidak sendiri-sendiri, atau dalam racemes), dan memiliki buah
yang halus dengan hanya alur lemah di satu sisi, atau tidak ada alur.
Subgenus adalah tanaman asli daerah beriklim belahan bumi utara, dengan
dua spesies di Amerika, tiga di Eropa, dan sisanya di Asia.
Ceri adalah pohon yang sangat disukai di Jepang dan bunganya disebut sakura.
Pada awal musim semi, di saat bunga ceri bermekaran, orang-orang
berpiknik di taman-taman yang ditumbuhi pohon ini (Hanami). Di Australia
ceri biasanya matang sekitar waktu Natal, sedangkan di Amerika dan
Eropa selatan pada bulan Juni. Produksi di seluruh dunia saat ini tiga
juta ton per tahun. Selain itu bunga dan buah ceri juga dijadikan hiasan
hidangan makanan atau minuman. Buah ceri mengandung antosianin,
yaitu pigmen warna merah yang baik untuk kesehatan karena
merupakan antioksidan. Selain itu, rutin mengkonsumsi buah ceri setiap
hari dapat menurunkan jumlah kadar asam urat dalam tubuh, bahkan dapat
menyembuhkan pirai.
Manfaat Buah Ceri
1. Membantu tidur lebih cepat
Sudah
merasa lelah dan ngantuk, tapi tak kunjung bisa tidur? Beberapa orang
mengalami hal ini, mungkin akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh,
stres, terlalu banyak pikiran, dan lain sebagainya. Jika kondisi ini
dibiarkan berlarut-larut, maka dapat meningkatkan risiko tekanan darah
tinggi, diabetes, dan obesitas.
Nah,
Tara Gidu Collingworth, RD, seorang ahli gizi sekaligus penulis Flat
Belly Cookbook for Dummies, menyarankan Anda yang sering mengalami
kesulitan tidur untuk coba minum segelas jus buah ceri. Pasalnya, ceri
kaya akan melatonin, yakni hormon yang berperan dalam mengatur siklus
bangun-tidur pada tubuh.
Hal
ini juga diperkuat oleh sebuah penelitian yang meminta para pesertanya
minum jus ceri dua kali sehari – yakni setelah bangun tidur dan sebelum
makan malam. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta bisa tidur lebih lama
setelah rutin minum jus ceri.
2. Sumber nutrisi baik
Warna
merah dari kulit ceri tidak hanya mampu mempercantik penampilannya.
Warna merah khas ceri berasal dari kandungan anthocyanin yang tinggi,
yakni sejenis antioksidan yang bertugas untuk melawan kerusakan radikal
bebas dalam tubuh akibat stres oksidatif.
Sebuah
penelitian di tahun 2018 yang dimuat dalam jurnal Nutrients menyatakan
bahwa buah ceri mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh. Di
antaranya yaitu serat, karotenoid, vitamin C, kalium, tapi buah ini
rendah kalori sehingga aman dijadikan camilan buat Anda yang takut
gemuk.
3. Meredakan nyeri sendi
Nyeri
sendi atau yang dikenal dengan nama arthritis, memang sering kali
membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Bahkan tak jarang nyeri sendi
menghambat aktivitas sehari-hari. Nah, manfaat buah ceri lainnya yang
bisa Anda dapatkan adalah membantu mengurangi nyeri pada sendi.
Sebuah
penelitian yang dilakukan terhadap 20 wanita berusia 40-70 tahun dengan
keluhan nyeri sendi menemukan bahwa ternyata minum jus buah ceri secara
rutin 2 kali sehari selama 3 minggu mampu mengurangi peradangan secara
signifikan yang menjadi penyebab nyeri sendi.
4. Meringankan nyeri otot usai olahraga
Bagi
Anda yang hobi berolahraga dan sering mengalami nyeri otot setelah
selesai latihan, segelas jus ceri disinyalir bisa membantu meredakan
sakitnya. Sebuah studi melaporkan bahwa pelari maraton yang rutin minum
jus ceri selama seminggu menjelang perlombaan, mengalami nyeri otot yang
lebih ringan dibandingkan atlet yang tidak minum jus ceri.
Para
peneliti menduga hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan di dalam
buah ceri, yang membantu meredakan peradangan pada otot setelah bekerja
keras. Lebih dari itu, jus ceri juga diyakini bisa membantu menenangkan
tubuh usai berolahraga.
5. Menurunkan tekanan darah
Terakhir
tapi tidak kalah penting, manfaat buah ceri yang sayang dilewatkan
yaitu membantu menurunkan tekanan darah. Menurut sebuah penelitian di
tahun 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical
Nutrition, ini karena buah ceri memiliki kandungan polifenol yang
tinggi. Polifenol merupakan sejenis antioksidan yang diyakini mampu
membantu menurunkan tingkat tekanan darah dalam tubuh.
Tak
hanya sampai di situ, para ilmuwan di Inggris menemukan bahwa jus buah
ceri bekerja lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah, yakni setelah
tiga jam dikonsumsi.
Setelah
Anda mengetahui semua kebaikan dari buah ceri, mulai sekarang jangan
menyingkirkan buah ceri di kue tart, es krim, atau hidangan lainnya.
Justru buah kecil inilah yang punya banyak manfaat baik bagi kesehatan.
Karakteristik
BATANG
Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya, membentuk naungan yang rindang.
Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar.
Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar, Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.
Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar.
Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar, Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.
DAUN
Daun tanaman ini memiliki sistem pertulangan yang menyirip, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun.
BUNGA
Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan 5, kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus, mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm.
Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai.
Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
BUAH dan BIJI
Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan, terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.
Source :
Comments
Post a Comment