1. KAPULAGA
Kapulaga
adalah jenis rempah yang biasanya digunakan sebagai penambah rasa serta
aroma pada masakan. Rempah ini umum dikonsumsi di Asia terutama di
wilayah India dan sekitarnya. Kegunaan utama kapulaga adalah sebagai
penguat rasa pada makanan.
Sejarah
Manfaat
Sejarah
Semula
kapulaga ditemukan tumbuh alamiah di daerah Pegunungan Malabar, pantai
barat India. Karena laku di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di Sri
Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia mulai dibudidayakan sejak
1986.
Dalam
perdagangan kemudian ditawarkan juga varietas kapulaga lain dari
pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih membulat,
dan lebih disukai karena lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga Malabar
yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore tumbuh tegak.
Manfaat
Ada
banyak manfaat kapulaga, dari penyedap makanan hingga baik bagi
kesehatan. Manfaat kapulaga bagi kesehatan adalah untuk mengatasi:
- Mulas
- Kejang usus
- Irritable bowel syndrome (IBS)
- Keluhan hati dan kantong empedu
- Kehilangan selera makan
- Kedinginan
- Batuk
- Bronkitis
- Sakit mulut dan tenggorokan
- Penyakit infeksi
- Stimulan untuk masalah kencing
- Sembelit
Ciri-ciri :
Perbungaan muncul langsung dari rimpang
terpisah dari batang semu adakalanya sebagian terbenam tanah
tandan bertangkai panjang hingga 10 cm
ditutupi oleh sisik yang rapat
kelopak seperti tabung
berambut
2. CENGKIH
Cengkih, cengkeh atau cingkeh (Syzygium aromaticum)
merupakan tanaman rempah yang termasuk dalam komoditas sektor
perkebunan. Menurut Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen
Pertanian, sejak tahun 22 sebelum Masehi, cengkih digunakan sebagai
pewangi alami. Contohnya di Tiongkok. Dalam upacara kematian cengkih
dimasukan ke dalam peti mati dan perwira yang ingin menghadap kaisar
diharuskan mengunyah cengkih. Sedangkan di Persia, cengkih digunakan
sebagai lambang cinta. Dan sejak tahun 1980 cengkih digunakan sebagai
periang yaitu sebagai pencampur tembakau ditambah rempah-rempah (Kemala,
1988).
Cengkih
varietas ‘Afo’ adalah tetua dari cengkih zanzibar yang merupakan salah
satu varietas cengkih unggulan di Indonesia dan cengkih tertua di dunia
karena mencapai usia ratusan tahun. Afo disinyalir bermakna tua dalam
bahasa asli Maluku Utara.
Terdapat
empat tipe unggul tanaman cengkih, yaitu Zanzibar, Siputih, Sikotok dan
Ambon. Tipe Zanzibar memiliki percabangan lurus ke atas membentuk sudut
45 derajat, bentuk tajuk kerucut, batang utama bercabang, bentuk daun
bulat panjang simetris, warna bunga kemerah-merahan, dan warna buah
matang ungu hitam.
Morfologi
Secara
morfologi cengkih termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang
pohon besar dan berkayu keras. Tingginya dapat mencapai 15 – 40 m.
Kanopi tanaman cengkih berbentuk silindris, piramid, dan bulat telur
bergantung pada tipenya. Tanaman cengkih memiliki batang percabangan
yang banyak dan berbentuk bulat mengilap. Daun pada tanaman cengkih
berbentuk lonjong sampai elips dengan panjang daun 7 – 13 cm, dan lebar
daun 3 – 6 cm, dan letak daun cengkih berhadap-hadapan pada ranting
tanaman.
Sejarah
Cengkeh
(syzygium Aromaticum) adalah rempah utama yang menjadikan rokok kretek
berbeda dengan rokok putih. Merupakan tanaman asli Nusantara yang telah
mengubah sejarah peradaban dunia.
Cengkeh
telah dikenal ribuan tahun sebelum masehi pada masa kerajaan Romawi
Kuno. Berkhasiat bagi kesehatan dan bernilai ekonomis tinggi. Mendorong
Vasco Da Gama, penjelajah legendaris dari Portugis, mengelilingi dunia
untuk menemukannya dan menempatkannya pada peta dunia saat itu. Sejarah
rempah (cengkeh dan pala) adalah sejarah perdagangan.
Seorang
pedagang Venesia bernama Nicolo Conti meyakini bahwa cengkeh berasal
dari Pulau Banda dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa ahli botani
menyatakan bahwa cengkeh berasal dari kepulauan Maluku seperti Pulau
Ternate, Tidore, Makian, Moti, Weda, Maba, Bacan, hingga Pulau Rote di
selatan.
Setelah
berhasil memukul mundur Portugis, VOC memonopoli perdagangan cengkeh
dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa besar saat itu. Begitu
strategisnya komoditi ini hingga VOC merasa perlu menempatkan markas
besarnya di Ternate selama tiga periode, yaitu pada masa jabatan
Gubernur Jenderal Pieter Both (1610–1614), Gerard Reynst (1614–1615),
hingga Dr. Laurens Learel (1615–1619).
Monopoli
dagang dan upaya pengendalian harga cengkeh oleh VOC dilakukan dengan
cara Stelsel Hongi Tocten atau pelayaran Hongi. Setiap tahun mulai tahun
1625 hingga 1824, extirpartie atau penghancuran perkebunan cengkeh
rakyat, kerja paksa, tanam paksa, dan penyerahan hasil perkebunan paksa.
Inilah
yang memunculkan kesadaran awal persatuan serta perlawanan terhadap
dominasi asing (VOC) oleh masyarakat kaum Muslim Hitu, pasukan desertir
Kristiani Ternate di Hoamal, Seram Barat, rakyat dan Kerajaan Gowa,
serta bangsa pelaut Makassar. Persekutuan ini kemungkinan memiliki
jejaring dengan perlawanan yang sudah terbentuk di Jawa, karena
persekutuan tersebut dipimpin oleh Kakiali, seorang dari Hitu yang
notabene adalah salah satu murid Sunan Giri.
Semangat
persekutuan ini adalah bukti bahwa nasionalisme Nusantara sudah mulai
terbentuk sebagai kuda hitam dengan memasuki kancah pertempuran segitiga
kekuatan dunia saat itu, yaitu Portugis, Spanyol, dan VOC Belanda dalam
penguasaan dunia Timur. Perlawanan yang lama dan berdarah-darah
melahirkan pejuang-pejuang besar seperti Philip Latumahina, Anthony
Rebak, Said Perintah, dan Pattimura alias Thomas Matulessy.
Selama
hampir dua abad VOC merajai perdagangan cengkeh. Piere Poivre, seorang
penjelajah Perancis, berhasil “mencuri” bibit cengkeh dari Maluku dan
mengembang-biakkannya di Zanzibar, sebuah wilayah jajahan Perancis.
Persaingan
bebas menempatkan cengkeh Zanzibar sebagai primadona, menggeser cengkeh
Nusantara. Cengkeh Zanzibar konon lebih diminati karena kandungan
minyaknya yang lebih rendah. Selanjutnya, The French East India Company
berhasil menggusur VOC ke dalam jurang kebangkrutan sekaligus merebut
monopoli perdagangan cengkeh Eropa pada tahun 1798.
Pada
pertengahan abad XIX harga cengkeh dari Ambon-Lease cenderung melorot
turun. Dan jumlah produksinya pun terus berkurang sejalan dengan
penghapusan politik tanam paksa sejak 1 Januari 1864. Perkebunan dan
perdagangan komoditi cengkeh dari Nusantara porak-poranda.
Hingga
pada suatu ketika harga cengkeh Ambon menunjukkan grafik meningkat.
Jumlah pohon cengkeh pun meningkat di afdeling Ambon dan afdeling
Ternate. Memenuhi kebutuhan saus rempah rokok kretek. Fenomena
kebangkitan industri rokok kretek, rokok asli Nusantara.
Manfaat
1. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Cengkeh
dapat membantu mengendurkan lapisan kelancaran saluran pencernaan.
Dengan begitu, cengkeh mampu mengatasi gangguan pencernaan seperti perut
kembung, sembelit, mual, muntah, diare, hingga masuk angin.
Caranya, Anda bisa meminum teh cengkeh atau mengoleskan minyak cengkeh ke area perut.
2. Mencegah Peradangan
Minyak
cengkeh mengandung zat aktif seperti flavanoid yang akan bekerja untuk
mengurangi peradangan. Teh cengkeh juga dipercaya bisa mengobati
berbagai kondisi gangguan pernapasan akibat adanya peradangan di saluran
pernapasan menuju paru-paru.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Cengkeh
mengandung zat eugnol yang dapat mencegah pembekuan darah. Setelah itu,
zat eugnol akan membantu Anda terhindar dari penyakit jantung dan
stroke. Mengunyah bunga cengkeh juga dapat memperkuat lendir usus dan
lambung serta mampu menambah jumlah darah putih.
4. Melawan Kanker
Tak
hanya bersifat anti-radang, cengkeh juga memiliki kandungan yang
berperan sebagai anti-kanker. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa
cengkeh dapat membantu mencegah kanker, terutama pada kulit, paru-paru,
dan usus.
5. Mengobati Jerawat
Minyak
cengkeh merupakan salah satu alternatif untuk mengobati jerawat.
Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengoleskan minyak cengkeh pada
daerah jerawat. Rempah ini memiliki senyawa anti-bakteri dan anti-jamur,
sehingga dapat mencegah masalah kulit seperti jerawat wajah ataupun
jerawat punggung akibat jamur.
6. Mengatasi Rambut Rontok
Apakah
Anda memiliki masalah rambut rontok? Minyak cengkeh adalah solusinya.
Anda bisa menggunakannya sebagai kondisioner. Minyak cengkeh akan
mencegah kebotakan rambut. Selain itu, kandungan dalam cengkeh juga
mampu menghitamkan rambut dan mengatasi rambut kering dan bercabang.
7. Menjaga Kesehatan Gigi
Gigi
sehat dan bersih adalah dambaan bagi sebagian banyak orang. Cengkeh
memiliki kandungan senyawa eugenol guna mengurangi nyeri di gusi dan
gigi. Selain itu, menggosok cengkeh pada gigi juga bisa menjaga
kebersihan dan keputihan gigi.
Ciri-ciri :
Deskripsi
cengkeh yakni mempunyai habitus pohon dengan tinggi mencapai 5-10
meter. Cengkeh memiliki akar tunggang yang panjang dan kuat (Ketaren,
1985). Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Cabang-cabangnya
sangat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukurannya
relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Tanaman cengkeh
memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina), namun tidak memiliki pelepah daun
(vagina). Daun tunggal bertangkai dan duduk bersilang. Bangun daunnya
memanjang (oblongus), bagian ujung runcing (acutus), pangkalnya
meruncing (acuminatus), susunan tulang menyirip (penninervis), tepi
daunnya rata (integer), daging daunnya seperti kertas, tipis, tetapi
cukup tegar. Daun berukuran panjang 2,5-5 cm dan lebar 6-13,5 cm. Daun
berwarna merah muda ketika masih muda dan hijau ketika mulai menua
dengan permukaan licin dan mengkilap karena keberadaan kelenjar minyak
(Tjitrosoepomo, 2005).
Panjang
batang utama tanaman cengkeh dapat mencapai 10-15 meter, permukaan
batangnya kasar, berbentuk bulat (teres) dan memiliki cabang-cabang yang
dipenuhi banyak ranting. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus),
percabangannya merupakan percabangan monopodial karena masih dapat
dibedakan antara batang utama dan cabangnya, arah tumbuh cabang condong
keatas (patens) (Tjitrosoepomo, 2005).
(daun cengkeh)
(bunga cengkeh)
Bunga cegkeh merupakan bunga majemuk tak berbatas malai rata (corymbus rasomus),
muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek.
Kelopak berbentuk corong, pangkal berlekatan, mahkota berbentuk bintang
dengan panjang 4-5 mm, benang sari banyak dengan panjang ± 5 mm,
tangkai putik pendek, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah
menjadi merah ketika tua. Buah buni dengan panjang 2-2,5 cm dan berwarna
merah sampai merah kehitaman. Biji berwarna coklat berukuran diameter ±
4 mm (Tjitrosoepomo, 2005).
3. KUNYIT
Kunyit
atau yang biasa orang Jawa sebut kunir merupakan salah satu tanaman
obat herbal yang sangat populer di Asia Tenggara, tidak terkecuali
negara kita Indonesia. Kunyit memiliki nama latin Curcuma longa Linn. Curcuma
longa digunakan untuk menggambarkan rimpang kunyit yang berbentuk jari.
Kunyit termasuk kedalam kingdom Plantae (tumbuh-tumbuhan), divisi
Spermatophyta (tumbuhan berbiji), subdivisi Angiospermae (berbiji
tertutup), kelas Monocotyledonae (biji berkeping satu), ordo
Zingiberales,famili Zingiberceae, genus Curcuma, spesies Curcuma
domestica Val.
Sejarah :
KUNYIT atau
kunir (curcuma domestica val) adalah salah satu tanaman rempah-rempah
yang masuk dalam kelompok jahe-jahean atau zingiberaceae. Kunyit awalnya
berasal dari wilayah Asia Tenggara, yang kemudian mengalami penyebaran
hingga ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, dan bahkan Afrika.
Menurut
berbagai sumber yang berhasil Okezone rangkum, Rabu (12/7/2017),
tanaman ini diperkirakan telah ada sejak 77-78 SM. Kata curcuma sendiri
berasal dari Bahasa Arab yakni Kurkum dan Yunani yaitu Karkom.
Dioscorides menyebutkan bahwa kunyit menyerupai jahe, tetapi memiliki
rasa pahit, kelat, dan sedikit pedas, namun tidak beracun.
Di
Indonesia, khususnya daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai
ramuan jamu karena memiliki khasiat membersihkan dan mengeringkan luka,
menghilangkan rasa gatal, serta menyembuhkan kesemutan.
Seiring
berkembangnya zaman, tanaman ini mulai digunakan sebagai bumbu masak
dan juga bahan kosmetik. Beragam masakan tradisional khas Indonesia
seperti, opor ayam, nasi kuning, hingga olahan gulai, semuanya
menggunakan kunyit sebagai campuran bumbu bumbu rempah-rempah.
Selain
menciptakan aroma yang khas, kunyit sering digunakan sebagai pewarna
alami pada masakan. Tanaman ini memiliki kandungan antioksidan yang
dapat menangkal radikal bebas, dan juga dapat mencegah depresi.
Manfaat :
- Dengan mengkonsumsi kunyit secara teratur, akan mendapatkan manfaat untuk menghindarkan diri dari adanya resiko penyakit tumor dan kanker.
- Kunyit baik untuk meremajakan sel-sel yang ada dalam tubuh sehingga tubuh akan lebih sehat dan bugar.
- Kunyit bermanfaat sebagai antioksidan alami tubuh.
- Kandungan antioksidan yang terdapat pada kunyit membuat tumbuhan ini bermanfaat untuk menetralisir atau menghilangkan racun dan menetralisir zat-zat kimia berbahaya lainya yang sudah masuk ditubuh manusia.
- Mengkonsumsi jamu yang terbuat dari kunyit dapat memperkecil terjadinya resiko atau serangan leukemia.
- Dengan mengkonsumsi kunyit maka Sahabat Alam juga bisa menurunkan berat badan sehingga membuat kunyit cocok untuk digunakan untuk diet sehat.
- Kunyit dapat melancarkan atau memperbanyak asi bagi ibu yang sedang menyusui.
- Kunyit merupakan tumbuhan yang baik untuk kulit / kecantikan tubuh, dapat digunakan sebagai obat jerawat dan masker wajah.
- Dapat mengobati penyakit diabetes, maag, tifus, sakit cangkang, batuk berlendir, diare dll.
Ciri-ciri :
Kunyit
dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 100 cm. Batang kunyit semu, tegak,
bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan.
Daunnya
tunggal, berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung
dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, tulang daun menyirip dan
berwarna hijau. Bunga kunyit berwarna kuning atau kuning pucat dan mekar
secara bersamaan. Rimpang induk menjorong, sedangkan rimpang cabang
lurus atau sedikit melengkung. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang
rapat, berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut
kunyit berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah
rimpang atau akarnya.
Source :
Comments
Post a Comment